Teknologi RISHA Digunakan Dalam Rekonstruksi Sekolah di Aceh

Teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) digunakan dalam rekonstruksi permanen sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi di Provinsi Nanggroe Aceh Daroessalam (NAD). Sebelumnya, paska bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh 2004 silam, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau Kementerian PU pada waktu itu menggunakan teknologi RISHA dalam rekonstruksi bangunan rusak dan terbukti saat gempa terjadi kembali Desember 2016, bangunan tersebut masih dalam kondisi baik.

Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) adalah aplikasi rumah sederhana yang dikembangkan dan dipatenkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan suatu teknologi konstruksi sistem modul yang terbentuk dari rakitan komponen-komponennya (pra cetak) menggunakan sistem bongkar-pasang atau knockdown dari komponen-komponen modular yang dibuat secara fabrikasi.

Tipikal desain untuk bangunan permanen bangunan sekolah yang direkonstruksi ini adalah precast concrete mengacu pada standar desain yang disebut oleh Balitbang adalah RISHA, ini sudah teruji di Pidie. Untuk pembangunan sekolah secara permanen ini akan ditargetkan dilaksanakan pada Februari sampai Desember 2017, setelah sebelumnya dipasang bangunan sementara untuk para siswa belajar.

Teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat)

Pembangunannya sendiri akan dilakukan oleh beberapa BUMN Karya untuk konstruksi maupun konsultan pengawasnya. BUMN yang terlibat diantaranya adalah Waskita Karya, Hutama Karya, Adhi Karya, Nindya Karya, Bina Karya, Wijaya Karya, Brantras Abripraya, PP, Waskita, Yodya Karya dan Virama Karya, yang akan dibagi menjadi tiga zona pekerjaan berdasarkan wilayah kerja.

BUMN tersebut, setelah menyepakati desain dan standarisasi bangunan akan langsung melakukan pabrikasi pra cetak untuk selanjutnya melakukan pemasangan. Jenis pekerjaan lebih banyak pabrikasi karena ini untuk menjamin standarisasi, kualitas dan kecepatan.

Untuk bangunan kelas sementara pihak PUPR dan BUMN sepakat untuk membuat ruangan kelas dengan sistem modular dengan metode knock down. Menggunakan baja ringan dan dilakukan dengan prinsip knock down sehingga apabila tidak digunakan lagi masih dapat dimanfaatkan oleh BNPB nantinya. Berdasarkan data BNPB teridentifikasi sebanyak 159 sekolah mengalami kerusakan ringan dan berat.

 

Teknologi RISHA Digunakan Dalam Sekolah – Lentera Kecil